Kamis, 07 April 2016

Cara Aman Menjaga Kandungan Sebelum Masa Kehamilan!

Masa kehamilan merupakan masa yang menyenangkan, namun seringkali itu juga berdampak buruk bagi keselamatan wanita. Oleh karena itu, Anda membutuhkan cara aman menjaga kandungan sebelum masa kehamilan.

Menurut laporan UNICEF ada sekitar 60 juta wanita mengalami komplikasi akut dan 20 juta diantaranya menderita cedera, bahkan infeksi yang berlangsung seumur hidup. Hal ini biasanya terjadi di negara-negara berkembang, bisa jadi ini juga terjadi di Indonesia.

Lalu persiapan apa saja yang bisa Anda lakukan sebelum memasuki masa kehamilan?
  1. Buatlah rencana! Misalnya, Anda bisa berbicara dengan pasangan sehubungan dengan jumlah anak yang hendak kalian miliki. Ada baiknya untuk memberikan jarak antara kehamilan pertama dengan kehamilan berikutnya, ini bermanfaat bagi kesehatan wanita.
  2. Pemberian jarak di setiap kehamilan juga membantu setiap wanita untuk memulihkan diri setelah melahirkan. Coba Anda bayangkan banyaknya pekerjaan seorang wanita yang memiliki banyak anak, ia harus menyusui si bungsu, memandikan putra keduanya, dan memberi makan si sulung.
  3. Pentingnya nutrisi! Sebuah laporan CPOP (Ikatan untuk Hasil Positif dalam Kehamilan) mengatakan bahwa, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 4 bulan untuk memulihkan diri setelah melahirkan. Waktu tersebut digunakan untuk membentuk nutrisi yang seimbang bagi kesehatan wanita.
  4. Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat (vitamin B yang larut dalam air), ini berguna bagi produksi DNA, asam amino, dan pembentukan sel darah merah.
  5. Bagi Anda yang hamil dibutuhkan 600 mikrogram asam folat setiap harinya dan normalnya 400 mikrogram perhari jika Anda tidak hamil. Asam folat banyak terdapat pada kacang garbanzo, kacang navy, dan asparagus.
  6. Pertimbangkan Usia! Terlalu muda ataupun terlalu tua saat melahirkan juga beresiko besar bagi keselamatan ibu dan bayi. Masa usia kehamilan yang baik sekitar 20 hingga 35 tahun, jika kurang atau lebih dari usia tersebut para ibu beresiko mengalami preeklamsia.
  7. Waspadai resiko komplikasi karena infeksi! Berhati-hatilah jika Anda memiliki infeksi saluran kemih, servikovaginal (infeksi yang disebabkan oleh berkembangnya jamur, bakteri, dan parasit yang berlebihan pada organ seks wanita), dan gastrointestinal (gangguan fungsi usus).

Infeksi tersebut sebaiknya diatasi sebelum masa kehamilan karena dapat menyebabkan preeklamsia (yang diketahui dari tekanan darah tinggi setelah minggu ke-20 masa kehamilan, pembengkakan (edema), dan peningkatan protein pada urin)dan kelahiran yang prematur.

Kekurangan asam folat selama masa kehamilan juga dapat menyebabkan anemia, memperbesar resiko sakit jantung, stroke, cacat tabung saraf (spina bifida), dan bobot tidak normal pada bayi. Selain asam folat zat besi juga perlu Anda perhatikan!

Ya, wanita memiliki pekerjaan yang luar biasa sibuk dalam mengurus rumah tangganya. Tak hanya memelihara anak mereka, pekerjaan seperti mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan rumah membuat para wanita tidak memiliki banyak waktu untuk beristirahat.

Jadi, rencana sangat penting sebelum Anda dan pasangan memutuskan untuk memiliki banyak anak. Demikianlah cara aman menjaga kandungan sebelum masa kehamilan yang dapat Anda terapkan!

Tips agar tidak keguguran "Lagi" saat hamiL muda

Tiga bulan pertama masa kehamilan adalah masa yang kritis. Perlu perawatan ekstra untuk menjaga janin sehat dan tidak terjadi keguguran.

Ahli kesehatan dr. Rifsia Ajani mengingatkan, pada periode tiga bulan awal (trimester pertama), ibu hamil harus menjaga asupan makanan guna menjaga janin dari cacat lahir. Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi asam folat 400 mg setiap hari selama 12 minggu untuk menjaga kesehatan bayi.

Asam folat merupakan vitamin B yang larut dalam air. Banyak ditemukan pada sayuran berdaun hijau gelap, misalnya bayam, kangkung, sawi, atau brokoli. “Ibu hamil dilarang keras makan ikan mentah, seperti sushi dan sashimi,” ujar Rifsia.

Bagaimana dengan hubungan seks saat hamil muda?

Menurut dokter Rifsia, itu boleh saja dilakukan. Dengan catatan, pada tiga bulan pertama kehamilan, sebaiknya frekuensi hubungan seksual tidak dilakukan sesering biasanya. “Dikhawatirkan bisa terjadi keguguran spontan,” ujarnya.

Selain itu, perlu juga diperhatikan posisinya agar tidak menindih perut, lantaran rahim masih lemah di usia kehamilan muda. Tak kalah penting adalah perlunya dilakukan koitus interuptus, yaitu ejakulasi sperma di luar vagina. “Sebab sperma mengandung prostaglandin yaitu zat yang bisa merangsang kontraksi uterus, sehingga bisa menyebabkan keguguran,” katanya.

Kendati demikian, dia juga mengakui ada beragam alasan kehamilan muda bisa mengalami keguguran. Di antaranya, tutur Rifsia, bisa karena trauma pada perut, penyakit, atau hal-hal ringan seperti nutrisi yang kurang bagus. Bisa juga karena kekejangan otot rahim yang kuat.

Apa lagi yang harus dilakukan di saat hamil muda?

Agar tak keguguran, perhatikan hal-hal berikut :

1. Berhentilah merokok atau megonsumsi minuman keras. Risiko rokok dan alkohol pada bayi sangat buruk sehingga penting untuk menjauhkan bayi dari kedua hal tersebut.

2. Pada kondisi hamil muda, wanita sangat rentan terkena stres dan menolak untuk makan. Padahal, perut yang kosong dapat memperparah keluhan mual dan dapat menurunkan kesehatan ibu hamil yang pada akhirnya membahayakan kandungan.

3. Hendaknya mengonsumsi pisang untuk mengisi perut dan mulai mencari makanan dengan aroma segar seperti biskuit jahe, teh, salad, jus jeruk, atau mint.

4. Jaga keseimbangan psikologis agar mampu menaklukkan kesulitan di awal kehamilan yang biasanya tidak mudah dihadapi, terutama bagi wanita yang baru pertama kali mengalami kehamilan.

5. Wanita yang sedang hamil biasanya sering mengantuk. Jangan tunda untuk tidur saat serangan kantuk itu datang demi menjaga stamina dan menyimpan energi.

6. Hindari makanan yang banyak vitamin A dan perbanyak konsumsi makanan dengan zat besi.

7. Jangan sembarang mengonsumsi obat, suplemen, atau zat-zat kimia lainnya.

8. Jangan melakukan olah raga berat, misalnya, lari atau aerobik high impact.

9. Hindari pakaian ketat yang tidak lentur. Pakaian longgar atau elastis merupakan pilihan lebih baik karena tidak akan mengganggu perkembangan janin. Sama halnya dengan bra, kenakanlah yang nyaman.